Skip to content

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

October 28, 2014

REPALDI ABDUL AGI (36412140)

                    3ID04

PEMBAHASAN

INTI ISI SILA PERTAMA DAN INTI ISI SILA KELIMA

 

 

 

1.1       Arti Penting Keberadaan Pancasila

            Pancasila sebagai dasar negara adalah sebuah harga mati Yang tidak boleh di tawar lagi. Bukan tidak mungkin, apabila ada oknum yang ingin mengganti ideoloagi pancasila dengan yang lainnnya maka akan timbul permasalahan atau kesalahan yang memecah-belah eksistensi negara kesatuan. Akhirnya Indonesia akan tercecer menjadi negara-negara kecil yang berbasis agama dan suku. Untuk menghindari masalah tersebut maka penerapan hukum-hukum agama dalam sistem hukum negara menjadi urgen untuk diterapkan. Indonesia awalnya merupakan kumpulan Kerajaan yang berbasis agama dan suku . Pancasila yang diperjuangkan untuk mengikat agama-agama dan suku-suku itu harus tetap mengakui jati diri dan ciri khas yang dimiliki setiap agama dan suku.

1.2         Bentuk Dan Susunan Pancasila

Pancasila sebagai suatu dasar negara adalah terdiri dari lima sila-sila, tetapi sila-sila tersebut saling ada hubungannya satu dengan lainnya secara keseluruhan, tidak ada satupun sila yang terpisah satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu dapat diistilahkan “Eka Pancasila”, lima sila dalam satu kesatuan yang utuh, dalam proses pembentukan pancasila banyak yang berpendapat bahwa pancasila dalam pembentukanya terdapat bentuk pancasila dan susunan pancasila. Berikut ciri-ciri bentuk pancasila dan susunan pancasila.

  1. Bentuk Pancasila

Bentuk pancasila di dalam pengertian ini di artikan sebagai rumusan pancasila sebagaimana tercantum dalam alinea IV pembukaan UUD 1945. Pancasila sebagai suatu sistem ini mempunyai bentuk yang mempunyai ciri-ciri sebagi berikut:

  1. Merupakan kesatuan yang utuh

Semua unsur dalam pancasila menyusun suatu keberadaan yang utuh. Masing-masing sila membentuk pengertian yang baru. Kelima sila tidak dapat dilepas satu dengan lainnya. Walaupun masing-masing sila berdiri sendiri tetapi hubungan antar sila merupakan hubungan yang organis.

  1. Setiap unsur pembentuk Pancasila

Pembentukan pancasila merupakan unsur mutlak yang membentuk kesatuan, bukan unsur yang komplementer. Artinya, salah satu unsur sila kedudukannya tidak lebih rendah dari yang lain. Walaupun sila Ketuhanan merupakan sila yang berkaitan dengan Tuhan sebagai causa prima, tetapi tidak berarti sila lainnya hanya sebagai pelengkap.

  1. Sebagai satu kesatuan yang mutlak

Kesatuan yang mutlak tidak dapat ditambah atau dikurangi. Oleh karena itu Pancasila tidak dapat diperas, menjadi trisila yang meliputi sosio-nasionalisme, sosiodemokrasi, ketuhanan, atau eka sila yaitu gotong royong sebagaimana dikemukakan oleh Ir. Soekarno.

  1. Susunan Pancasila

Pancasila sebagai suatu sistem nilai disusun berdasarkan urutan yang logis keberdaan unsur-unsur yang terkandung dalam pancasila terdiri dari limm dasar yang mencakup segala aspek dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berikut dibawah ini inti dari sila pertama sampai sila kelima.

  • Sila Pertama Yaitu Ketuhanan YME

Sila ini ditempatkan paling pertama karena bangsa indonesia meyakini segala sesuatu asalnya dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Tuhan nama lain dalam filsafat disebut dengan causa prima artinya sebab yang disebabkan oleh segala sesuatu.

  • Sila Kedua Yaitu Kemanusiaan Yang Adil Dan beradab

Sila ini ditempatkan kedua setelah sila pertama karena yang akan mencapai tujuan dan nilai-nilai yang didambakan oleh negara adalah manusianya. Apabila manusianya hidup rukun, kreatif dan bertanggung jawab maka negara Indonesia akan mencapai tujuan dan keinginan yang didambakan. Manusia yang bersifat monodualis yaitu memiliki susunan  kodrat yang terdiri atas jasmani dan rohani.

Ciri-ciri mahluk jasmani dan mahluk rohani.

  • Mahluk jasmani yaitu benda mati, tumbuhan, dan hewan.
  • Mahluk rohani yaitu akal, rasa, karsa, dan sifat.

Sifat kodrat manusia yaitu sebagai mahluk individu, dan mahluk Tuhan. Setelah prinsip kemanusiaan dijadikan landasan maka untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan manusia- manusia perlu untuk bersatu antar masyarkat, tetapi tidak mebedakan suku, ras, dan bahasa.

  • Sila Ketiga Yaitu Persatuan Indonesia

Sila ketiga ini kaitanya eratnya dengan nasionalisme. Rumusan sila ketiga tidak mempergunakan awalan (ke) dan akhiran (an), tetapi awalan (per) dan akhiran (an), dimaksudkan ada dimensi yang bersifat dinamik dari sila ini. Persatuan atau nasionalisme Indonesia terbentuk bukan atas dasar persamaan suku bangsa, agama, bahasa, tetapi dilator belakangi oleh sejarah (historis) dan etika (etis). Sejarah (historis) artinya karena senasib sepenanggungan akibat penjajahan. Etis, artinya berdasarkan kehendak luhur untuk mencapai cita-cita moral sebagai bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Oleh karena itu persatuan Indonesia, bukan sesuatu yang terbentuk sekali dan berlaku untuk selama-lamanya. Persatuan Indonesia merupakan sesuatu yang selalu harus diwujudkan, diperjuangkan, dipertahankan, dan diupayakan secara terus-menerus. Semangat persatuan atau nasionalisme Indonesia harus selalu dipompa, sehingga semakin hari semakin kuat.

  • Sila Keempat Yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanan Dalam Permusyawaratan Atau Perwakilan.

Sila Keempat merupakan cara-cara yang harus ditempuh oleh rakyat indonesia dalam membebaskan dari penjajahan dan memerdekakan agar diakui suatu negara yang berdaulat dan memiliki undang-undang. Dalam sila keempat ini dijelaskan juga bahwa bangsa indonesia sejak jaman penjajahan selalu melakukan permusyawaratan bila akan melawan atau mempertahankan daerah bangsa indoensia dari para penjajah dan dari dulu segala sesuatu peraturan yang menyangkut soal rakyat indonesia pasti di tangani oleh pemerintah.

  • Sila kelima Yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Bangsa Indonesia.

Sila Kelima merupakan sila terakhir karena sila ini merupakan untuk selalu menggambarkan dalam bertindak supaya bersikap adil kepada setiap warga negara indonesia, tanpa membedakan status sosial, suku, ras, dan bahasa sehingga tujuan dari bangsa Indonesia akan tercapai dengan keikiutan serta semua rakya bangsa indonesia dalam mewujudkan suatu negara yang adil dalam segi hal.

Oleh karena itu dari setiap masing-masing sila-sila mempunyai makna dan peran sendiri-sendiri. Semua sila berada dalam keseimbangan dan berperan dengan bobot yang sama. Akan tetapi karena masing-masing unsur mempunyai hubungan yang organis, maka sila yang di atas menjiwai sila yang berada di bawahnya Misalnya, sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjiwai dan meliputi sila ke dua, ke tiga, ke empat, ke lima. Sila ke dua dijiwai sila pertama, menjiwai sila ke tiga, ke empat, dan ke lima. Demikian seterusnya untuk sila ke tiga, ke empat, dan ke lima. Susunan sila-sila pancasila merupakan kesatuan yang organis, satu sama lain membentuk suatu sistem yang disebut dengan istilah majemuk tunggal (Notonagoro).

Majemuk tunggal artinya Pancasila terdiri dari 5 sila tetapi merupakan satu kesatuan yang berdiri sendiri secara utuh. Selanjutnya, Notonagoro berpendapat bahwa bentuk dan susunan Pancasila seperti tersebut di atas adalah hierarkis-piramidal. Hierarkhis berarti tingkat, sedangkan yramidal dipergunakan untuk menggambar-kan hubungan bertingkat dari sila-sila Pancasila dalam urutan luas cakupan dan juga isi pengertian. Hukum logika yang mendasari pemikiran ini adalah bahwa antara luas cakupan pengertian (teba berlakunya pengertian) dan isi pengertian berbanding terbalik. Hal ini berarti, bahwa jika isi pengertiannya sedikit, maka teba berlakunya pengertian itu sangat luas. Misalnya, kata meja mempunyai isi pengertian yang sedikit, sehingga teba berlakunya pengertian meja sangat luas, yaitu meliputi berbagai macam meja, kualitas meja, bentuk meja, dll. Akan tetapi jika kata meja ditambah dengan isi pengertian, yaitu dengan kata tamu, maka teba berlakunya pengertian itu semakin sempit, karena di luar meja tamu tidak tercakup dalam pengertian itu.

1.3      Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari

            Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah merupakan pandangan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan. Mengamalkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai petujuk hidup sehari-hari agar dapat hidup dengan mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin. Pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari ini sangat penting keran dengan demikian diharapkan adanya tata kehidupan yang serasi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah bentuk-bentuk pengmalan dari setiap sila pancasila yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan YME
  • Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadapTuhan Yang Maha Esa.
  • Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadahsesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  • Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
  1. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
  • Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  • Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  • Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  • Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  • Berani membela kebenaran dan keadilan.
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
  1. Persatuan Indonesia
  • Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
  • Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
  • Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
  • Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  • Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
  1. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan atau Perwakilan
  • Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  • Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
  • Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  • Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
  • Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  • Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabatmanusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  1. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
  • Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
  • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  • Menghormati hak orang lain.
  • Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  • Suka bekerja keras dan suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

DAFTAR PUSTAKA

 

 

From → Uncategorized

Leave a Comment

Leave a comment